Sabtu, 13 Juni 2009

12. PELATARAN DISERAHKAN KEPADA ANTIKRIS

Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.

Wahyu 11: 2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

Pada pelataran atau Halaman Tabernakel (kemah Suci) terdapat Mezbah bakaran dan Kolam pembasuhan. Mezbah Bakaran simbol dari a.l. menerima korban Anak Domba Allah dan Kolam Pembasuhan simbol dari a.l. baptis air (dari asal kata BAPTIZO= Baptis +Zoe).

Ketika lahir maka bayi akan disertai darah dan air. Ketika TUHAN Yesus mati di kayu salib maka ia ditikam dan keluar darah dan air. Di Mezbah Bakaran ada darah, di Kolam pembasuhan ada air. Gereja/jemaat TUHAN lahir ketika Ia mati di kayu salib.

Artinya orang yang "lahir baru" adalah orang-orang yang memiliki Mezbah Bakaran dan Kolam Pembasuhan dalam hidupnya. Ia sudah menerima Korban Darah dan membaptiskan dirinya/menyerahkan diri. Pintu Tabernakel adalah simbol dimana orang mulai dibaptis Roh Kudus disertai karunia-karunia Roh a.l. bahasa Roh (glosolalie).

Pintu Tabernakel adalah simbol Baptisan Roh Kudus yang disertai a.l. bahasa Roh (glosolalie).
Jarak antara Kolam Pembasuhan dan Pintu Tabernakel adalah simbol dari bayi yang berumur 8 hari. Pada hari ke delapan mereka di sunat artinya secara rohani adalah sunat hati.

Ternyata berbahasa Roh atau sampai di depan Pintu Tabernakel saja tidak cukup untuk diangkat, karena ini semua masih di Halaman yang akan diserahkan kepada "bangsa-bangsa" untuk diinjak-injak.
Usahakan senantiasa "penuh dengan Roh" seperti yang Paulus katakan. Beradalah di balik Pintu Tabernakel sebelah dalam yaitu di Ruang Kudus.<><

Tidak ada komentar:

Posting Komentar